Dia benci sikap merendahkan yang ditunjukkan dokter laki-laki kepadanya hanya karena dia butuh lebih banyak cuti daripada yang mereka butuhkan untuk menghidupi anak-anaknya. Itu bukan hal baru baginya karena dia selalu merasakan hal yang sama dari mereka sejak awal.
Dia merasa bahwa bagaimanapun juga dia tidak perlu meminta maaf untuk itu. Berkat hubungannya dengan kelompok dokter anak perempuan, dia tidak perlu memikirkan hal itu. Kelompok praktik yang lebih kecil sudah menjadi hal yang biasa bagi perempuan sekarang. Pekerjaan dan keluarga menjadi lebih mudah dikelola dengan praktik medis semacam ini.
Dengan banyaknya wanita yang menekuni bidang ini sebagai karier, kelompok dokter wanita menjadi sangat masuk akal. Kelompok ini dibentuk oleh tiga dokter anak wanita. Semua dokter ini dikaruniai anak dan bekerja paruh waktu. Tempat mereka belajar adalah di rumah sakit anak Le Bonheur di Memphis. Pesona mereka dipertanyakan sebagai kelompok besar.
Bagi para dokter yang siap untuk mengurus kedua aspek kehidupan, mereka membentuk kelompok ini. Kantor mereka bahkan memiliki ruangan yang penuh dengan mainan dan VCR sehingga ketika anak-anak mereka sakit, mereka dapat membawa mereka ke kantor dan tetap bisa bekerja.
Para wanita ini dapat memberikan informasi yang sangat berguna tentang berbagai aspek perawatan primer seperti merek makanan bayi, sekolah, dan apa saja keuntungan dan kerugian menjadi wanita pekerja. Dalam kebanyakan kasus, dokter memeriksa anak-anak bersama ibu mereka.
Ibu-ibu anak selalu lebih baik diajak bicara saat berinteraksi dengan dokter, kata seorang dokter anak perempuan baru. Dokter laki-laki bahkan tidak akan memikirkan rasa saat memberikan obat misalnya. Dokter perempuan lebih banyak berkecimpung di bidang kebidanan dan ginekologi.
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, kunjungi situs kami : Ikatan Dokter Indonesia
Leave a Reply